Selasa, 13 April 2010

Perpustakaan STAIN Palangka Raya

VISI

Menjadikan perpustakaan STAIN Palangka Raya Pusat Informasi dan Riset Sosial Budaya Islam Yang Unggul


MISI

1. Mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan informasi kepada para pengguna sesuai kebutuhan dengan berbasis teknologi informasi

2. Memberilkan pelayanan prima kepada pengguna secara efektif dan efisien

3. Mengelola kegiatan perpustakaan untuk informasi riset sosial budaya Islam

PENDAHULUAN

Perpustakaan STAIN adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang kepustakaan dengan fungsinya sebagai pusat informasi ilmiah bagi segenap civitas akademika dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. UU RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa perpustakaan merupakan sumber belajar yang amat penting sekalipun bukan satu-satunya. Sebagai sumber belajar, perpustakaan perguruan tinggi bertugas menyediakan/mencari, mengolah, mengorganisasi, menyimpan dan membuka akses bagi pemanfaatan sumber-sumber informasi yang tersedia.

Perpustakaan memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis, sehingga sering dianggap sebagai jantungnya perguruan tinggi dan menjadi tolok ukur kadar kualitas dan maju mundurnya suatu Perguruan Tinggi.

Sejarah keberadaan perpustakaan STAIN Palangkaraya tidak lepas dari sejarah keberadaan lembaga induknya STAIN Palangka Raya yang dulunya adalah fakultas Tarbiyah Al-Jami’ah Palangka Raya yang didirikan pada tahun 1972. Namun pada tahun 1987 berubah status menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Palangkaraya yang merupakan cabang dari IAIN Antasari Banjarmasin. Baru pada tahun 1997 berubah secara mandiri menjadi STAIN Palangka Raya hingga sekarang.

Dalam perkembangannya perpustakaan STAIN Palangka Raya cukup mengalami kemajuan baik dari sarana prasarana, tenaga maupun sistem layanan.

Pada awal masa perubahan menjadi STAIN, perpustakaan masih belum memiliki gedung yang refresentatif dan hanya menempati beberapa ruang kuliah dengan koleksi buku sekitar 10.000 eksamplar. Sistem layanan yang digunakan adalah sistem layanan tertutup dan belum mempunyai tenaga pustakawan untuk mengelolanya.

Pada tahun 2000 perpustakaan STAIN sudah memperoleh tenaga pustakawan untuk mengelola perpustakaan dan setahun kemudian, yaitu tahun 2001 perpustakaan sudah resmi dapat menempati gedung baru yang cukup luas, meskipun dalam perkembangannya gedung ini juga tidak refresentatif lagi.

Pada tahun 2001 itu juga perpustakaan mulai memberlakukan sistem layanan terbuka. Pertimbangannya adalah tidak memungkinkan lagi sistem layanan tertutup dilaksanakan dengan kondisi ruangan yang cukup luas namun tenaga sangat kurang dan sistem layanan tertutup yang selama ini dilaksanakan tidak disertai sarana pendukungnya seperti katalog yang memadai sebagai wakil dokumen. Selain itu dengan sistem terbuka minat kunjungan ke perpustakaan diharapkan lebih meningkat.

Pada tahun 2003 perpustakaan melakukan sistem otomasi untuk layanan perpustakaan, namun program ini tidak berjalan secara maksimal meskipun secara database sudah cukup dapat membantu.

Pada tahun 2005 barulah perpustakaan melakukan otomasi secara maksimal dengan sistem jaringan. Program softwarenya adalah SIMPUS dari IAIN Sunan Ampel Surabaya yang merupakan batuan dari Ditpertais.

Pada tahun 2006 perpustakaan STAIN Palangka Raya resmi sebagai salah satu anggota jaringan katalog online yang dikoordinir oleh IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan nama IIBN.

Pada tahun 2007 perpustakaan juga menjadi anggota pada Jaringan Perpustakaan Perguruan Tinggi Agama Islam (JIPTAI) programnya adalah kerjasama dalam digital library.

Pada tahun 2008 ini perpustakaan STAIN sudah memiliki digital library, meskipun masih offline, sehingga masih belum bisa publish karena belum memiliki IP Adress atau terpasang internet secara mandiri.